Sebagai mitra kerja pemerintah dalam memulihkan
martabat dan tanggung jawab para warga binaan kembali ke masyarakat
sebagai makhluk sosial untuk dihormati tanpa memandang
usia, kelamin, ras atau kedudukan.
Sebagai mitra kerja pemerintah dalam memberikan pelayanan
dengan hati nurani yang murni dan tulus kepada para pelaku kejahatan
di Lapas dan Rutan di seluruh Indonesia untuk menekan angka kriminalitas ,
dalam konteks konseling intermediate dan konseling rehabilitasi.
PENDAHULUAN
Masalah tingginya angka kriminalitas secara nasional sangat memprihatinkan. Sebagai gambaran, pada tahun 2010, angka kriminalitas di Jakarta, menurut Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Sutarman dalam laporan akhir tahun (28/12/2001) sebesar 55.006 kasus. Sementara di Daerah Istimewa Yogyakarta, menurut Kapolda DIY Brigjen Pol Ondang Sutarsa (30/06/2011), sebesar 3.185 kasus.
Sebagai mitra kerja pemerintah dalam hal pembinaan mental dan rohani sesama warga negara Indonesia, LSM BiNTALROH (Lembaga Swadaya Masyarakat Pembinaan Mental dan Rohani) turut prihatin dan mencoba ikut ambil bagian dalam hal pembinaan mental dan rohani, khususnya kepada para pelaku kejahatan yang baru menjalani masa pidana, baik yang berada di Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) maupun di Rutan (Rumah Tahanan). Hal ini terkait dengan keyakinan lembaga, bahwa: "Meringankan penderitaan orang lain adalah pekerjaan Ilahi” (Sedare Dolorem Opus Di Vinum Est)
Para pelaku kriminal yang terpidana (di Lapas dan Rutan mereka disebut warga binaan) bisa saja layak dirampas kebebasannya selama menjalani hukuman. Tetapi, selayaknya hak-hak mereka yang lain tidak boleh dirampas, dan mereka tidak boleh diperlakukan dengan cara-cara yang tidak manusiawi. Warga binaan mempunyai hak yang sama dengan kita, karena mereka mempunyai Pencipta yang sama dengan kita. Hal ini sejajar dengan Firman yang tertulis di Matius 25:36: ”Ketika Aku didalam penjara, kata Yesus, kamu mengunjungi Aku.” Dan Amsal 14:31, “Siapa yang menindas orang yang lemah, menghina Pencipta-nya.”
Dengan metode konseling intermediate merupakan metode yang kami rasa tepat dari varian yang ada untuk merehabilitasi mereka, mencari akar permasalahan dan membebaskan paradigma lama dan stigma masyarakat dengan mengedepankan hidup takut akan Tuhan.
1. DISKRIPSI LEMBAGA
Nama Lembaga.
LSM BINTALROH (Lembaga Swadaya Masyarakat Pembinaan Mental dan Rohani), didirikan pada tanggal 24 Maret 2004, dengan Akte Notaris No 43/4/2004 dan SKT Nomor : 231 / 07 / Kesbang / II / 2010.KaKanwil- W22.PK.01.05.11-1337 Tgl 30?3-2010. Ijin Operasional No.222/2360/KP2TSP/2016.Tgl 28 Juni 2016.
Visi
Sebagai mitra kerja pemerintah dalam memulihkan martabat dan tanggung jawab para warga binaan kembali ke masyarakat sebagai makhluk sosial untuk dihormatii tanpa memandang usia, kelamin, ras atau kedudukan.
Misi
Sebagai mitra kerja pemerintah dalam memberikan pelayanan dengan hati nurani yang murni dan tulus kepada para pelaku kejahatan di Lapas dan Rutan di seluruh Indonesia untuk menekan angka kriminalitas, dalam konteks konseling intermediate dan konseling rehabilitasi.
Komposisi Staff
LSM BINTALROH terdiri dari para professional berbagai kalangan yang memiliki integritas dan loyalitas yang tinggi dalam masing-masing bidang-bidangnya yang oleh karena kepeduliannya terhadap sesama manusia merasa terpanggil untuk menyumbangkan sebagian dari ilmu, waktu, tenaga dan hartanya.
Struktur Organisasi:
Ketua | : Saut Nainggolan, S.Th; M. Div. |
Wakil Ketua | : - |
Bendahara | : Nurendah P. Pangestuti, BA |
Alamat:
Kantor LSM BINTALROH
Perum Griya Intan Permai Blok D15
Blunyahrejo, Karangwaru, Yogyakarta 55241
Tlp. (0274) - 6415646
Hp. 0812 8479 686
Web: www.bintalroh.com
e-mail: saut_n24@yahoo.com
2. IDENTIFIKASI ISU STRATEGIS
Analisis Psikologis
Menyingkapi besarnya angka kriminalitas di Indonesia, seperti yang disebutkan di atas, angka kriminalitas di Jakarta, tahun 2010, sebesar 55.006 kasus dan di Daerah Istimewa Yogyakarta, sebesar 3.185 kasus. Dengan asal-usul dan latar belakang para pelaku yang berbeda-beda, baik itu dari latar belakang suku, agama, ras, pendidikan, dll. Ditambah lagi, dari pendalaman kami, penyebab-penyebab besarnya angka kriminalitas terutama karena a). Faktor Ekonomi/ pengangguran; b). Faktor Ketergantungan; c). Faktor Keluarga; d). Konflik Internal. Maka, metode konseling intemediate kami rasa tepat untuk merehabilitasi mereka.
Isu-isu yang akan ditangani
Masalah yang akan ditangani oleh LSM BINTALROH adalah khusus di bidang mental, rohani, keterampilan kerja dan kesehatan dll.
Kelompok sasaran (Warga Binaan):
Berdasarkan data Juli, 2010 s/d 2017, penghuni Lapas dan Rutan di Daerah Istimewa Yogyakarta, khusus yang beragama Katholik dan Kristen, sebagai berikut:
Lokasi |
Warga Binaan |
|
Laki-laki |
Perempuan |
|
1. Lapas Wirogunan |
140 |
42 |
2. Lapas Narkotika Kaliurang |
129 |
29 |
3. Rutan Kota |
115 |
19 |
4. Lapas Sleman (Cebongan) |
121 |
23 |
5. Rutan Wates *) |
|
|
6. Rutan Wonosari *) |
|
|
7. Rutan Bantul *) |
|
|
Catatan: *) Hingga saat ini belum ditangani. >
NAMA PROGRAM
“KONSELING INTERMEDIATE DI LAPAS DAN RUTAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA”
STRATEGI PROGRAM
Pelayanan mengunjungi warga binaan, keluarga warga binaan dan mantan warga binaan, untuk melayani konseling di bidang mental, rohani, keterampilan kerja dan kesehatan, dll.
TUJUAN PROGRAM
Memotivasi warga binaan, keluarga warga binaan dan mantan warga binaan dari stigma masyarakat dan informasi lapangan kerja.
LINGKUP PROGRAM
Konsultasi dan Konseling kepada warga binaan, keluarga warga binaan dan mantan warga binaan di bidang mental, rohani, keterampilan kerja dan kesehatan, dll.
RINCIAN KEGIATAN
Mengunjungi warga binaan, keluarga warga binaan dan mantan warga binaan untuk memberikan konsultasi dan konseling di bidang mental, rohani, keterampilan kerja dan kesehatan, dll. Kunjungan dilakukan secara berkala dan terjadwal.
KEGIATAN YANG SUDAH DILAKUKAN
Sejak tahun 2010 s/d 2017, warga binaan yang sudah di Konseling sebanyak 1 kali atau lebih:
Lokasi |
Warga Binaan |
|
Laki-laki |
Perempuan |
|
1. Lapas Wirogunan |
140 |
42 |
2. Lapas Narkotika Kaliurang |
129 |
29 |
3. Rutan Kota |
115 |
19 |
4. Lapas Sleman (Cebongan) |
121 |
23 |
5. Rutan Wates *) |
|
|
6. Rutan Wonosari *) |
|
|
7. Rutan Bantul *) |
|
|
Catatan: *) Hingga saat ini belum ditangani.
HASIL YANG DIHARAPKAN
Dengan mengikuti konseling intermediate diharapkan para mantan warga binaan dan keluarga warga binaan siap untuk merehabilitasi diri menghadapi hidup setalah bebas dari Lapas/Rutan, menjadi warga Negara yang bertanggungjawab di dalam berkeluarga dan bermasyarakat, dengan mengedepankan hidup takut akan Tuhan.
MONITORING DAN EVALUASI
Input -> Proses -> Output -> Dampak:
Input:
warga binaan, keluarga warga binaan dan mantan warga binaan
Proses:
Konseling intermediate
Output:
Internalisasi perubahan mind-set, mental, rohani, keterampilan kerja dan kesehatan, selama masih di Lapas dan Rutan.
Dampak:
Mengalami perubahan mind-set, mental, rohani, keterampilan kerja dan kesehatan, setelah kembali hidup berkeluarga dan bermasyarakat.
Monitoring
Proses: saat konseling dimonitor oleh konselor dan petugas Lapas/Rutan
(hasil monitoring sebagai feedback untuk proses konseling)
Output: setelah konseling dimonitor oleh konselor dan petugas Lapas/Rutan
(hasil monitoring sebagai feedback untuk materi konseling)
Evaluasi
Output: setelah selesai konseling (3 kali pertemuan) dievaluasi oleh konselor
dan petugas Lapas/Rutan, apakah terjadi internalisasi perubahan
mind-set, mental, rohani, keterampilan kerja dan kesehatan, selama
masih di Lapas dan Rutan. Dengan cara memperhatikan perubahan perilaku
pada warga binaan ybs.
Dampak: setelah hidup bermasyarakat dievaluasi oleh konselor, apakah terjadi
perubahan mind-set, mental, rohani, keterampilan kerja dan kesehatan.
Dengan cara memperhatikan perubahan perilaku pada warga binaan ybs.
Terimakasih atas partisipasi dan sumbangan untuk memperlancar tujuan pelayanan ini, “Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu" (Amsal 19:17)
Salam Sejahtera,
Saut Nainggolan, S.Th; M. Div.
K e t u a
Terimakasih atas partisipasi dan sumbangan untuk memperlancar tujuan pelayanan ini.
Donasi Bapak, Ibu, Saudara sekalian silakan ditransfer ke rekening:
INTRODUCTION
Problem of the high crime rate is very alarming, nationally. As an illustration, in 2010, crime in Jakarta, according to Metro Jaya Police Chief Inspector, General of Police Sutarman in year-end report (12/28/2010) was 55 006 cases. While in Yogyakarta Special Region, according to Police Chief DIY, Brig Ondang Sutarsa (30.06.2011), amounting to 3185 cases.
As a partner of government in terms of mental and spiritual development for citizens of Indonesia, BiNTALROH NGO (Mental and Spiritual Development, Non Governmental Organization) feel burdened about that and try to take part in this mental and spiritual development, particularly for offenders who had undergone the criminal, both located in prisons and in the detention centre. This is related to the conviction of it institution, that:
"Relieve the suffering of others is a divine work"
(Sedare Dolorem Opus Divinum Est)
The criminals that are convicted (in prisons and detention centre they are called assisted members) may be appropriate for serving deprived of their liberty. However, the others of their rights should not be deprived, and they should not be treated in ways that are not humane. Assisted members had an equal right with us, because they have the same with our Creator. This is parallel to the written words in Matthew 25:36:
"When I was in prison, said Jesus, you came to Me."
While in the book of Proverbs 14:31;
"Who is oppressing the poor, insulted his Creator."
With the method of intermediate counselling, we feel this is a right method of the existing variants to rehabilitate them, look for root causes and release the old paradigm and the stigma of living communities by promoting fear of the Lord.
1. DESCRIPTION OF INSTITUTION
Name of Institutions
BINTALROH NGO (Mental and Spiritual Development, Non Governmental Organization), incorporated on March 24, 2004, with Notary Act No. 43/4/2004 and SKT Number: 231 / 07 / Kesbang / II / 2010.KaKanwil No. W 22.PK.0105.11-1337 Tgl 30 Maret 2010. Operasional No. 222/2360/KP2TSP/2016. Tgl 28 Juni 2016
Vision
As a partner of the government in restoring the dignity and responsibility of the assisted members return to society as a social being to be respected regardless of age, gender, race or position.
Mission
As a partner of government in providing services with a pure conscience and sincere to the perpetrators of crimes in prisons and detention centre throughout Indonesia to suppress crime, in the context of intermediate counselling and rehabilitation counselling.
Composition of Staff
BINTALROH NGO composed of various groups of professionals who have high integrity and loyalty in their respective fields which by due concern for fellow human beings feel compelled to donate a portion of the knowledge, time, effort and treasure.
Organizational Structure
Chairman | : Saut Nainggolan, S. Th. M. Div. (ACTS) |
Vice Chair | : - |
Treasurer | : Nurendah P. Pangestuti, BA |
Address
Office of BINTALROH NGO
Perum Griya Intan Permai Block D15
Blunyahrejo, Karangwaru, Yogyakarta 55241
Tlp. (0274) - 6415646
Hp. 0812 8479 686
Web: www.bintalroh.com
E-mail: saut_n24@yahoo.com
2. IDENTIFICATION OF STRATEGIC ISSUES
Psychological Analysis
Responding to magnitude of crime in Indonesia, as mentioned above, the rate of crime in Jakarta, in 2010, was 55,006 cases, while in Yogyakarta Special Region, was 3185 cases. With the origin and background of the different actors: of ethnic background, religion, race, education, etc. Plus, of deepening our big causes of crime mainly because:
a). Economic factors / unemployment;
b). Dependency factor;
c). Family factors;
d). Internal conflict.
Thus, intermediate counselling methods we sense this is proper to rehabilitate them.
Issues to be addressed
Problem to be handled by BINTALROH NGO is specialized in the field of mental, spiritual, work skills and health, etc..
The target group (the assisted members):
Based on data in July 2011/2017 residents of prisons and detention centre in Yogyakarta Special Region, specifically the Catholic and Christian religion, as follows:
Location |
The assisted members |
|
Male |
Female |
|
1. Prison of Wirogunan |
140 |
42 |
2. Narcotics Prison of Kaliurang |
129 |
29 |
3. City Detention centre |
115 |
19 |
4. Prison of Sleman (Cebongan) |
121 |
23 |
5. Detention centre of Wates *) |
|
|
6. Detention centre of Wonosari *) |
|
|
7. Detention centre of Bantul *) |
|
|
Note: *) There has not been handled.
PROGRAM NAME
"Intermediate Counselling in prisons and detention centre in Yogyakarta Special Region"
PROGRAM STRATEGY
Service visit to the assisted members, families of the assisted members and the former assisted members, to serve the intermediate counselling in the areas of mental, spiritual, work skills and health, etc..
PROGRAM OBJECTIVES
To motivate the assisted members, the families of the assisted members and the former assisted members, of the stigma society and employment information.
SCOPE OF PROGRAM
Consultation and counselling to the assisted members, the families of the assisted members and the former assisted members, in the field of mental, spiritual, work skills and health, etc..
EVENT DETAILS
Visit the assisted members, the families of the assisted members and the former assisted members, to provide consulting and counselling in the areas of mental, spiritual, work skills and health, etc.. Visits were made regularly and scheduled.
1. Visits to the assisted members at least 3 times, or tailored to their needs.
2. Visits to the families of the assisted members, at least 1 time, or adapted to their needs.
3. Visit to the former assisted members, at least 2 times, or tailored to their needs.
ACTIVITIES THAT HAVE TAKEN
Since 2010 > 2017, the assisted members who have visited by BINTALROH NGO for 1 time or more:
Location |
The assisted members |
|
Male |
Female |
|
1. Prison of Wirogunan |
140 |
42 |
2. Narcotics Prison of Kaliurang |
129 |
29 |
3. City Detention centre |
115 |
19 |
4. Prison of Sleman (Cebongan) |
121 |
23 |
5. Detention centre of Wates *) |
|
|
6. Detention centre of Wonosari *) |
|
|
7. Detention centre of Bantul *) |
|
|
Note: *) There has not been handled.
EXPECTED RESULTS
By involving in the intermediate counselling we expect that the assisted members, the families of the assisted members and the former assisted members ready to rehabilitate themselves to face a life after his release from the prison/detention centre, becoming a responsible citizen in the family and society, with the advanced life fearing of God.
MONITORING AND EVALUATION
Input ---> Process ---> Output --> Impact:
Input:
the assisted members, the families of the assisted members and the former assisted members
Process:
Counselling intermediate
Output:
Internalization for changing of their mind-sets, mental, spiritual, work skills and health, at prisons and detention centre.
Impact:
Actualization for changing of their mind-sets, mental, spiritual, work skills and health, when come back to their family and community for life.
Monitoring
Process: counselling is monitored by counsellors and prison/d.c. officials.
(Results of this monitoring as a feedback for the counselling process)
Output: After counselling is monitored by counsellor and prison/d.c. officials.
(Results of this monitoring as a feedback to the content of counselling)
Evaluation
Output: after completion of counselling (3 times of visit) were evaluated by the
counsellor and prison/d.c. officials, whether Internalization for changing
of their mind-sets, mental, spiritual, work skills and health, for those
occur in prisons and detention centre. It is indicated by some
behavioural changes of the assisted members.
Impact: After living in a society is evaluated by a counsellor, do they
change their mind-sets, mental, spiritual, work skills and health.
It is indicated by some behavioural changes of the assisted members.
To facilitate this lofty goal, helping aid/funding from you who blessed by God is our hope.
“He that hath pity upon the poor lendeth unto the LORD; and that wich he hath given will he pay him again". (Proverbs 19:17)
Saut Nainggolan, S. Th. M. Div. (ACTS)
Chairman
To facilitate this lofty goal, helping aid/funding from you who blessed by God is our hope.
transfer your donate to the bank account:
Nama Lengkap | : Saut Nainggolan, MDiv |
Tempat/Tanggal lahir | : Prapat, 24 Maret 1952 |
Alamat | : Perum Griya Intan Permai Blok D 15. Rt 054/Rw 004 Blunyahrejo-Karangwaru Yogyakarta 55241 |
Telepon | : (0274)-6415646. Hp 0812-8479-686 |
: saut_n24@yahoo.com | |
Status Pernikahan | : Menikah |
Nama isteri | : Nurendah Pudji Pangastuti, BA. |
Nama |
: Nurendah Pudji Pangastuti, BA |
Tempat, Tgl Lahir |
: Yogyakarta , 22 Nopember 1952 |
Alamat |
: Perum Griya Intan Permai D.15, Blunyahrejo Karangwaru Yogyakarta 55241 |
Agama |
: Kristen Protestan |
Status |
: Menikah |
Suami |
: Saut Nainggolan, M.Div |
Telpon, Hp |
: (0274) 6415646, 08128219641 |
|
: sanur024@centrin.net.id |
Personnel Management 9 minggu tahun 1985 Univ. Connecticut, Amerika
Airport Management 10 minggu tahun 1989 Bandara Schiphol, Belanda
Communication Management 3 minggu tahun 1993 Denver, Amerika
Procurement Management 10 minggu tahun 1996 ILO-Turin, Itali
Tahun 1975-1983 - Staf Information desk, Bandara Adisucipto, Yogyakarta (PNS)
Tahun 1983-2002 - Kepala Urusan Pendidikan Luar Negeri, Bagian Kepegawaian; Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Jakarta
Tahun 2002-2008 - Staf Humas dan KSLN, Bagian Hukum, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Jakarta. (PNS)
Tahun 2008- sekarang - Direktur Operasional & Personalia, PT. Karya Kinasih Anugerah